2. Membangun Rasa Percaya Diri dan Self-Awareness
Pendidikan seksual membantu anak mengenali nilai dirinya dan tubuhnya. Anak belajar bahwa ia memiliki kendali atas tubuhnya sendiri. Ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian mengambil keputusan yang sehat dalam pergaulan.
3. Menghindari Informasi Keliru dari Internet
Di era digital ini, anak sangat mudah menemukan konten dewasa atau informasi menyesatkan tentang seksualitas di internet. Tanpa edukasi yang benar dari orang dewasa, mereka bisa membentuk pandangan yang keliru, bahkan berbahaya. Dengan pendidikan seksual yang terbuka dan jujur, anak bisa bertanya pada orang tua atau guru, bukan sembunyi-sembunyi mencari jawaban sendiri.
4. Membangun Hubungan Sosial yang Sehat
Anak yang memahami nilai saling menghormati dan batasan diri sejak dini, akan lebih mampu menjalin hubungan sosial yang sehat. Mereka belajar bahwa hubungan harus didasari rasa saling menghargai, bukan paksaan atau manipulasi.
Kapan Pendidikan Seksual Mulai Diberikan?
Pendidikan seksual bukan sesuatu yang langsung disampaikan sekaligus. Ia diberikan secara bertahap dan sesuai dengan usia anak. Berikut contohnya:
Usia 3–6 tahun: Mengenalkan nama bagian tubuh, perbedaan laki-laki dan perempuan, ajaran bahwa bagian tubuh pribadi tidak boleh disentuh sembarang orang.
Usia 7–12 tahun: Mengenalkan pubertas, perubahan tubuh, emosi, dan pentingnya menghargai batasan diri dan orang lain.
Usia 13 tahun ke atas: Mulai membahas konsekuensi hubungan seksual, cinta yang sehat, tekanan teman sebaya, hingga tanggung jawab dalam hubungan.