Sabana merupakan salah satu ekosistem paling ikonik di dunia, dikenal dengan hamparan padang rumput yang luas dan pohonpohon yang tersebar jarang. Salah satu aspek yang membuat sabana begitu unik adalah iklimnya yang khas. Artikel ini akan membahas keunikan iklim sabana dan bagaimana cuaca mempengaruhi kehidupan flora dan fauna di dalamnya.
Apa Itu Iklim Sabana?
Iklim sabana ditandai oleh dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi selama beberapa bulan, disertai dengan curah hujan yang signifikan. Sementara itu, musim kemarau berlangsung lebih lama, dengan kondisi panas dan kering yang ekstrem. Perbedaan drastis antara kedua musim ini menciptakan tantangan tersendiri bagi organisme yang hidup di sabana.
Pengaruh Musim Hujan
Musim hujan adalah masa pertumbuhan dan kelimpahan di sabana. Selama musim ini, curah hujan yang tinggi memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh subur dan menyediakan makanan yang melimpah bagi herbivora. Beberapa pengaruh musim hujan terhadap kehidupan di sabana meliputi:
1. Pertumbuhan Vegetasi
Tumbuhan di sabana, seperti rumputrumput tinggi dan pohon akasia, mengalami pertumbuhan pesat selama musim hujan. Nutrisi yang tersedia dari air hujan membantu tumbuhan ini mengembangkan biomassa yang cukup untuk bertahan selama musim kemarau.
2. Reproduksi Satwa Liar
Banyak hewan di sabana memanfaatkan musim hujan untuk berkembang biak. Kelimpahan makanan dan air memungkinkan hewanhewan ini memberikan nutrisi yang cukup bagi keturunan mereka. Misalnya, gajah dan zebra sering melahirkan anakanak mereka selama musim hujan.
3. Migrasi Hewan
Beberapa spesies hewan di sabana, seperti wildebeest dan zebra, melakukan migrasi tahunan mengikuti pola curah hujan. Mereka berpindah ke daerahdaerah yang lebih subur untuk mencari makanan dan air, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.