Tampang.com | Transformasi digital di sektor pendidikan menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah sejak pandemi. Namun, realita di lapangan menunjukkan bahwa digitalisasi belum berjalan merata. Banyak sekolah, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), masih kekurangan infrastruktur dasar seperti akses internet dan perangkat belajar.
Ketimpangan Akses Teknologi Masih Lebar
Siswa di perkotaan menikmati pembelajaran daring lewat platform digital interaktif, sementara di banyak desa, murid harus berjalan jauh hanya untuk mencari sinyal.
“Saat satu daerah bicara kecerdasan buatan di ruang kelas, daerah lain masih berjuang sekadar buka Google Classroom,” ujar Rini Sasmita, aktivis pendidikan dari Koalisi Akses Teknologi Rakyat.