Membahas tentang anak jenius sebenarnya tidak memiliki definisi tunggal yang pasti. Namun, para ahli sepakat bahwa ciri khas kejeniusan mencakup kreativitas, orisinalitas, serta kemampuan berpikir secara mendalam dan unik dalam berbagai bidang kehidupan. Anak jenius bukan hanya pintar secara akademik, tapi juga memiliki cara pandang dan cara berpikir yang berbeda dari kebanyakan orang.
Walaupun demikian, hingga kini para ilmuwan belum mampu mengungkap secara pasti apa penyebab seseorang bisa menjadi jenius. Penelitian yang ada menyoroti faktor genetik sebagai salah satu penyebab utama. Beberapa jenis gen tertentu diyakini berperan dalam meningkatkan kapasitas intelektual seseorang. Namun, faktor lingkungan dan stimulasi sejak dini juga tidak kalah penting dalam membentuk potensi tersebut.
Apa Kata Ilmu Pengetahuan tentang Otak Orang Jenius?
Secara ilmiah, ada sejumlah karakteristik khusus yang ditemukan pada otak individu yang tergolong jenius atau berbakat tinggi. Berikut beberapa temuan menarik yang didukung oleh studi neurosains:
Pertama, volume otak di area tertentu cenderung lebih besar. Pemindaian MRI dan teknologi neuroimaging lainnya menunjukkan bahwa orang dengan kemampuan luar biasa memiliki materi abu-abu lebih banyak. Materi abu-abu ini berperan dalam fungsi penting seperti perhitungan matematis, perhatian, memori, bahasa, dan persepsi dunia sekitar.
Kedua, tingkat konektivitas antarbagian otak pada mereka juga jauh lebih tinggi. Jaringan materi putih yang bertugas menghubungkan berbagai area otak bekerja lebih aktif, sehingga memungkinkan proses berpikir yang lebih cepat, kompleks, dan terintegrasi dengan baik.