Sejarah Islam menunjukkan bahwa pendidikan tinggi memiliki tempat yang sangat istimewa. Sejak awal, umat Islam telah menghargai pengetahuan dan keenam dasar ilmu, yang mengarah pada pendirian banyak lembaga pendidikan. Namun, Fatima Al-Fihri menempatkan pendidikan tinggi ke level baru dengan menghadirkan model universitas yang inklusif. Di Al Quaraouiyine, para mahasiswa tidak hanya terdiri dari laki-laki; perempuan juga diberi kesempatan untuk menuntut ilmu. Ini mencerminkan semangat egalitarian dalam pendidikan yang diajarkan dalam Islam.
Pendidikan di Al Quaraouiyine selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Kurikulum yang diajarkan mencakup berbagai disiplin ilmu, dan universitas ini menjadi kantor pendidikan bagi ribuan pelajar dari berbagai belahan dunia. Melalui ajaran dan kurikulum yang berkualitas, banyak pelajar yang berhasil menonjol dalam bidangnya dan membawa pengetahuan yang mereka peroleh ke daerah asal mereka.
Fatima Al-Fihri tidak hanya dikenang sebagai pendiri universitas pertama di dunia, tetapi juga sebagai simbol kekuatan perempuan dalam pendidikan. Melalui tindakan dan komitmennya, ia membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat mereka. Beliau adalah contoh nyata dari bagaimana perempuan dalam sejarah Islam telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.