Sebuah studi baru-baru ini oleh Center for Addiction and Mental Health di Toronto menemukan bahwa ketidaksengajaan kehilangan ingatan mungkin merupakan prediktor penyakit Alzheimer.
Penelitian yang dipublikasikan hari ini di Journal of Clinical Psychiatry, menunjukkan bahwa orang-orang yang menderita anosognosia, sebuah kondisi di mana orang tidak menyadari kehilangan memori, membuat mereka lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Alzheimer. Orang yang sadar akan kehilangan ingatan cenderung mengalami demensia.
Periset menganalisis data pada 1.062 orang antara usia 55 dan 90 tahun yang berpartisipasi dalam Inisiatif Neuroimaging Penyakit Alzheimer. Studi tersebut melibatkan 191 orang dengan penyakit Alzheimer, 499 dengan gangguan kognitif ringan dan 372 sebagai bagian dari kelompok kontrol yang sehat.