Dadang menjelaskan, program SMA terbuka ini ada dua yaitu meningkatkan akses dan meningkatkan mutu belajar.
Ukuran akses untuk sekolah menengah adalah angka partisipasi kasar (APK).
”Kita masih 76 persen artinya ada 24 persen anak usia sekolah menengah yang belum sekolah. Padahal anak sekolah menengah itu sekitar 2 juta lebih dan baru bisa tertampung sekitar 1,5 juta lebih dan sisanya lost. Untuk itu maka perlu ada terobosan,” jelasnya.
Selama ini pendekatan terhadap anak putus sekolah, melalui Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB), namun, lanjutnya, jika ada 700 ribu anak yang tidak sekolah, maka bisa dibayangkan harus berapa anggaran yang dipersiapkan.