Dadang berharap dengan program ini pelayanan meningkat dan semua anak harus sekolah dengan pelayanan bermutu karna berbasis tekhnologi. Untuk itu Dadang mengimbau agar orangtua bisa mendorong anaknya untuk mau bersekolah. Tidak hanya itu diharapkan juga orangtua bisa mengetahui tentang sekolah terbuka ini.
”Siswa atau orangtua jangan takut karena SMA terbuka ini ijazahnya sama dengan SMA induknya. Kalau dia menginduk ke SMA Negeri 8 misalnya maka ijazah mereka sama ijazah SMAN 8. Tidak disebutkan SMA terbuka,” sebutnya.
Program ini, menurut Dadang, sudah diujicobakan selama enam tahun. Dan yang sudah sempurna menjalankannya adalah SMAN 1 Padalarang dan di Leuwiliang sebagai SMA ujicoba dari pusat.
”Sekarang hampir disemua kabupaten sudah ada program ini. Kalau di Bandung SMA 11, SMA 8 di Cimahi SMAN 3. Terbanyak di Priangan timur seperri Garut, Tasik, kalau di kota rata rata hanya anak jalanan yang menjadi siswa,” pungkasnya.