Sumber Air: Air yang tersedia (dari kelembaban tanah) juga menarik bagi ular.
Cara Mengelola: Pastikan sistem drainase di pekarangan Anda baik agar tidak ada genangan air. Pertimbangkan jenis tanaman yang ditanam di area lembab; mungkin hindari penanaman yang terlalu padat di sana. Jika menggunakan mulsa, jangan terlalu tebal dan pastikan area tersebut tidak terlalu basah terus-menerus.
5. Tumpukan Kayu atau Bebatuan di Sekitar Tanaman
Meskipun bukan tanaman itu sendiri, seringkali di sekitar area penanaman kita menumpuk barang-barang seperti kayu bakar, tumpukan pot kosong, atau bebatuan hias yang tidak teratur. Tumpukan ini, terutama jika tertutup oleh tanaman merambat atau rumput, menyediakan tempat persembunyian yang sangat disukai ular. Mereka dapat merayap di antara celah-celah tumpukan tersebut untuk berlindung atau bersembunyi sambil menunggu mangsa.
Retakan dan Celah: Tumpukan ini menciptakan celah dan retakan yang sempurna untuk tempat persembunyian.
Stabilitas: Ular merasa aman dan terlindungi di dalam tumpukan yang stabil.
Cara Mengelola: Singkirkan tumpukan kayu, batu, atau puing-puing lain dari area yang dekat dengan rumah atau area yang sering dilalui. Jika Anda menyimpan kayu bakar, susun dengan rapi dan jauh dari dinding rumah.
Penting untuk diingat bahwa ular tidak sengaja mencari rumah Anda untuk menyerang. Mereka mencari perlindungan dan makanan. Dengan memahami jenis-jenis tanaman dan kondisi lingkungan yang menarik ular, Anda dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk membuat pekarangan Anda menjadi tempat yang kurang menarik bagi mereka.
Kunci utamanya adalah menjaga kebersihan dan kerapian lanskap. Pangkas tanaman secara teratur, potong rumput, bersihkan tumpukan puing, dan kelola hama pengerat.