Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan bahwa ketinggian jelajah pesawat tidak ditentukan secara mutlak, melainkan berdasarkan pertimbangan operasional dan kondisi cuaca.
“Flight Operation Officer (FOO) akan mengkaji data cuaca dan kecepatan angin untuk menentukan rute dan ketinggian paling efisien. Data ini diajukan sebagai rencana penerbangan kepada Air Traffic Control (ATC) dan digunakan oleh pilot,” jelas Alvin.
Jet stream atau arus udara kencang di atmosfer juga sering dimanfaatkan untuk mempercepat penerbangan, asalkan arahnya sejalan dengan tujuan pesawat.
Mengapa Pesawat Terbang di Ketinggian Tinggi?
Menurut Alvin, semakin tinggi pesawat terbang, udara semakin tipis dan hambatan udara lebih kecil. Ini membuat penerbangan lebih efisien, meski tetap harus mempertimbangkan batas keamanan dan kenyamanan kabin.
Pesawat komersial reguler biasanya mendaki dengan kecepatan sekitar 2.000 kaki per menit dan memiliki batas ketinggian operasional sekitar 40.000 kaki. Beberapa jet pribadi bisa mencapai ketinggian 45.000–50.000 kaki, berkat desain mesin dan sistem tekanan kabin yang lebih canggih.
Pesawat Tempur Bisa Lebih Tinggi, Tapi Tetap Ada Batasnya
Sementara itu, pesawat tempur dan mata-mata seperti U-2 dapat terbang lebih tinggi dari pesawat sipil, meskipun tetap berada di bawah pengawasan ATC hingga ketinggian 60.000 kaki.