Namun, ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa intermettent fasting dapat mempengaruhi kinerja fisik dalam jangka pendek, terutama bagi mereka yang melakukan latihan intensif. Selama periode puasa, sebagian orang mungkin merasa kurang bertenaga, yang bisa berdampak pada kemampuan mereka untuk melakukan latihan dengan maksimal. Ini bisa menjadi tantangan bagi mereka yang melakukan olahraga berat, seperti angkat beban atau HIIT (High-Intensity Interval Training).
Pilihan waktu berolahraga juga dapat berpengaruh pada efektivitas intermettent fasting. Jika Anda berolahraga dalam jendela puasa, Anda mungkin akan merasa lemas dan tidak dapat memberikan performa terbaik. Sebaliknya, jika Anda berolahraga setelah jendela makan, Anda mungkin akan mendapatkan lebih banyak energi untuk berlatih. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan waktu latihan agar tetap sejalan dengan pola makan Anda.
Intermittent fasting juga memiliki potensi untuk meningkatkan pembakaran lemak. Dalam keadaan puasa, tubuh akan mulai membakar lemak sebagai sumber energi utama. Ini bisa sangat menguntungkan bagi mereka yang ingin meningkatkan komposisi tubuh mereka sambil tetap aktif dalam olahraga. Namun, hasil ini bisa bervariasi dari individu ke individu, tergantung pada pola makan, jenis olahraga, dan metabolisme masing-masing orang.