Intermittent fasting (IF) atau puasa berselang telah menjadi tren di kalangan banyak orang yang ingin menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah metode ini cocok bagi mereka yang suka berolahraga. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana intermettent fasting dapat mempengaruhi kinerja olahraga dan apakah metode ini sesuai untuk para atlet atau penggemar kebugaran.
Intermittent fasting tidak hanya sekadar tentang kapan Anda makan, tetapi juga berfokus pada pola makan yang dapat mempengaruhi energi dan kesehatan secara keseluruhan. Metode ini biasanya melibatkan jendela makan yang terbatas, seperti 16/8, di mana Anda berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela 8 jam. Ini mengubah cara tubuh Anda menggunakan energi, yang merupakan faktor penting bagi mereka yang berolahraga.
Salah satu keuntungan dari intermettent fasting adalah peningkatan sensitivitas insulin yang dihasilkannya. Ini berarti tubuh lebih efisien dalam menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Bagi mereka yang rutin berolahraga, hal ini dapat membantu meningkatkan performa dan daya tahan. Dengan lebih baiknya pemanfaatan glukosa, atlet dapat memiliki lebih banyak energi saat berolahraga dan dapat berlatih lebih keras tanpa merasa cepat lelah.