Bagi mereka yang melakukan latihan ketahanan, seperti jogging atau bersepeda, intermettent fasting bisa lebih mudah diterapkan. Banyak pelari atau pengendara sepeda menemukan bahwa menjalani puasa tidak mengganggu kinerja mereka, asalkan mereka makan cukup kalori dan nutrisi dalam jendela makan mereka. Namun, pelari maraton atau peserta lomba lainnya mungkin memerlukan strategi yang lebih terencana untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup.
Oleh karena itu, sangat penting bagi individu yang melakukan olahraga untuk menyesuaikan praktik intermettent fasting dengan kebutuhan latihan mereka. Memilih jendela makan yang sesuai dan memastikan asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung performa olahraga yang optimal sambil tetap mendapatkan manfaat dari metode puasa ini.
Dengan memahami baik keuntungan maupun tantangan dari intermettent fasting, para penggemar olahraga dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai pola makan yang sesuai dengan gaya hidup aktif mereka.