Tampang

Tumpukan Limbah Kulit Kerang di Cilincing Kian Menggunung Pasca-Pembangunan Tanggul

26 Mei 2025 23:00 wib. 69
0 0
Tumpukan limbah kulit kerang setinggi lima meter di pinggir pantai Cilincing, Jakarta Utara.(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)
Sumber foto: Kompas.com

Mayoritas Warga Berprofesi sebagai Nelayan Kerang

Mul juga mengungkapkan bahwa penumpukan limbah kulit kerang ini terjadi karena sebagian besar warga Cilincing memang merupakan nelayan kerang. Ketergantungan ekonomi pada sektor ini secara langsung berkorelasi dengan volume limbah yang dihasilkan, menjadikan permasalahan ini semakin kompleks dan terkait erat dengan mata pencarian masyarakat.


Dampak Lingkungan dan Kebutuhan Solusi Konkret

Meskipun warga masih berharap pada proses alam, penumpukan limbah setinggi lima meter tentu saja menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Aroma, potensi sarang hama, dan gangguan terhadap ekosistem pantai menjadi ancaman yang nyata. Kondisi ini mendesak pemerintah daerah untuk segera mencari solusi konkret dan berkelanjutan, bukan hanya menunggu "kikisan alami" yang terbukti terhambat.


Mendesak Inovasi Pengelolaan Limbah di Komunitas Pesisir

Kasus limbah kulit kerang di Cilincing ini menjadi contoh penting bagaimana perubahan infrastruktur dapat berdampak pada kebiasaan masyarakat dan lingkungan. Dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan limbah, mungkin dengan mencari cara untuk mengolah kulit kerang menjadi produk bernilai tambah, atau menyediakan fasilitas pembuangan khusus yang sesuai. Hal ini penting demi menjaga kebersihan lingkungan dan keberlanjutan hidup masyarakat pesisir.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?