Saat ini, sistem chatbot sudah diuji coba di beberapa kota kecil dan kabupaten di wilayah Jawa dan Sulawesi, dengan hasil yang sangat positif. Respons pengguna menunjukkan antusiasme tinggi, terutama dari generasi tua dan pelaku usaha kecil.
Langkah Besar Menuju Teknologi yang Inklusif
Startup ini membuktikan bahwa inovasi teknologi tidak harus melupakan akar budaya. Sebaliknya, teknologi bisa menjadi alat untuk memperkuat identitas lokal di tengah dunia yang semakin terkoneksi.
Langkah mereka disebut sebagai tonggak baru menuju teknologi yang inklusif—yang tidak hanya fokus pada kecanggihan dan efisiensi, tetapi juga memahami nilai-nilai sosial dan budaya dari masyarakat pengguna.
Dalam waktu dekat, pengembang berencana menambah dukungan untuk lebih dari 20 bahasa daerah lainnya. Visi jangka panjangnya: menjadikan AI sebagai mitra budaya yang hidup, dekat, dan membumi bagi seluruh rakyat Indonesia.