Tampang

Proyek Ambisius Pemerintah: Fadli Zon Ungkap Enam Alasan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

26 Mei 2025 23:03 wib. 63
0 0
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/5/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
Sumber foto: Google

Reinventing Indonesian Identity: Fondasi Jati Diri Bangsa

Alasan keenam, yang juga tak kalah penting, adalah "reinventing Indonesian identity". Ini merujuk pada upaya untuk meninjau kembali, memperkuat, dan memperbarui pemahaman tentang jati diri bangsa Indonesia melalui kacamata sejarah yang lebih komprehensif dan akurat. Proyek ini diharapkan dapat membantu generasi mendatang memahami akar dan perjalanan bangsanya dengan lebih baik.


Pembaharuan yang Telah Lama Dinanti

Fadli juga mengemukakan bahwa buku sejarah nasional Indonesia sudah sangat lama tidak diperbaharui. Ia mengungkapkan bahwa terakhir kali pemerintah melakukan penulisan ulang sejarah adalah 25 tahun yang lalu. "Lebih-lebih lagi karena kita terakhir menulis sejarah itu ya hingga 25 tahun yang lalu dan belum pernah ada lagi penulisan,” ujar dia, menunjukkan kebutuhan mendesak akan pembaruan data dan perspektif.


Target Rampung di Hari Kemerdekaan ke-80

Proyek penulisan ulang sejarah ini ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Penetapan target ini menunjukkan ambisi pemerintah untuk menghadirkan narasi sejarah baru sebagai kado istimewa di momen bersejarah tersebut.


Bantahan Istilah "Sejarah Resmi" dan Komitmen Integrasi Kurikulum

Dalam rapat yang sama, Fadli juga membantah adanya istilah "sejarah resmi" dalam konteks penulisan ulang ini. Ia menegaskan bahwa tujuan utama adalah memberikan perspektif yang lebih kaya dan akurat. Ia juga akan mengoordinasikan integrasi buku sejarah versi baru ini ke dalam kurikulum sekolah, memastikan bahwa materi yang diperbarui dapat segera diakses oleh siswa di seluruh Indonesia.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?