Di tengah tantangan krisis iklim dan kebutuhan akan ketahanan pangan yang semakin mendesak, makanan biru atau yang dikenal dengan istilah "blue food" muncul sebagai solusi yang penting untuk melestarikan warisan kuliner Nusantara. Konsep ini tak hanya berkontribusi pada pelestarian tradisi kuliner, tetapi juga memberikan alternatif yang berkelanjutan dalam menghadapi berbagai ancaman yang muncul karena perubahan iklim.
Pandangan ini mengemuka dalam forum bertajuk "Blue Bites: A Culinary Dive into Climate-Friendly Food Solutions", yang diadakan oleh Climateworks Centre, Climate Reality Indonesia, dan IPB University, bersamaan dengan The 5th International Conference on Integrated Coastal Management and Marine Biotechnology di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Etwin Kuslati Sabarini, Manager Program Impact Oceans di Climateworks Centre, menjelaskan bahwa blue food lebih dari sekadar konsumsi ikan atau sumber daya laut. Ia menegaskan bahwa ini merupakan manifestasi nyata dari upaya iklim yang adil, yang menggabungkan cita rasa, tradisi, dan inovasi dalam transformasi sistem pangan.