PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede yang memiliki kapasitas sebesar 2 x 55 MegaWatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Langkah ini menandai pencapaian penting dalam upaya perseroan untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Pada Sabtu, 11 Mei, PLN berhasil melakukan sinkronisasi pertama PLTA Jatigede ke sistem kelistrikan nasional. Proses sinkronisasi ini memungkinkan pembangkit untuk mulai mengalirkan daya listrik yang dihasilkannya ke jaringan PLN, menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 110 MW. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan kemampuan PLN dalam mengintegrasikan pembangkit baru ke sistem kelistrikan yang ada, suatu langkah krusial dalam menjamin keandalan pasokan listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pembangunan PLTA Jatigede adalah bagian dari komitmen PLN dalam pengembangan energi hijau di tanah air. Menurut Darmawan, PLN terus berupaya meningkatkan bauran energi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah tenaga air. PLTA Jatigede merupakan bukti nyata dari usaha ini, di mana potensi sungai dan waduk dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan.