Namun, ia juga menegaskan bahwa "Ini tidak menimbulkan risiko keselamatan bagi penumpang di dalam pesawat. Penumpang diakomodasi pada layanan berikutnya yang tersedia dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan pengertian mereka."
Insiden ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Air New Zealand dalam pengoperasian pesawat Boeing. Sebelumnya, pesawat Air NZ, NS289, tujuan Bandara Internasional Pudong Shanghai (PVG), kembali ke Auckland sekitar sembilan jam setelah keberangkatan karena masalah mesin. "NZ289 dari Auckland ke Shanghai dikembalikan ke Auckland pagi ini sebagai tindakan keselamatan proaktif karena salah satu mesin pesawat menggunakan lebih banyak oli daripada biasanya," jelas perusahaan dalam pernyataannya.
Insiden-insiden serupa yang melibatkan pesawat Boeing di Air New Zealand menunjukkan adanya perhatian yang besar terhadap aspek keselamatan dalam operasional maskapai ini. Hal ini juga menjadi peringatan bagi otoritas penerbangan untuk lebih memperketat pengawasan terhadap pesawat tertentu yang memiliki sejarah insiden. Masalah pada mesin pesawat Boeing 787-9 Dreamliner perlu menjadi perhatian khusus agar tidak menimbulkan risiko yang lebih besar di masa depan.