Terpisah, Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan bahwa unjuk rasa ini berkaitan dengan aspirasi pengakuan negara atas tragedi mahasiswa 1998. Mahasiswa dan keluarga korban telah lama berharap agar negara mengakui dan bertanggung jawab atas gugurnya mahasiswa saat gerakan reformasi 1998, termasuk keinginan untuk bertemu dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).