Sementara itu, ketika tim mencoba untuk memasuki lahan tersebut, pos satpam berwarna hijau menjadi titik awal yang hangat menyambut. Tujuh orang anggota satpam BMKG berjaga di area itu, sebagian di antara mereka tampak aktif mengatur pekerja yang tengah memasang pagar besi yang lebih permanen, menggantikan seng-seng yang sudah ada sebelumnya.
Di dalam area tersebut, puing-puing bekas posko GRIB Jaya yang dibongkar oleh pihak Polda Metro Jaya terlihat jelas. Sisa-sisa pekerjaan konstruksi yang masif menjelang pembongkaran ini menambahkan rona dramatis pada kehadiran tim media. Di sekitar, area yang sebelumnya digunakan untuk perlombaan burung kicau juga terlihat telah diratakan, dengan tiang dan pagar kecil sebagai saksi bisu aktivitas yang pernah menggema di tempat itu.
Di salah satu sisi lahan, masih tampak adanya kandang hewan kurban beserta beberapa ekor sapi yang dibiarkan tinggal. Sumber dari salah satu satpam yang berjaga menyatakan bahwa penjualan hewan kurban di lokasi tersebut kemungkinan masih akan mendapatkan toleransi hingga Idul Adha mendatang, menunjukkan adanya transisi yang bersifat sementara di tengah perubahan pencitraan lahan.
Sebagian besar area yang sebelumnya berfungsi sebagai pusat perniagaan tampaknya masih menyimpan jejak-jejak aktivitas pedagang. Barang-barang seperti meja kayu, lemari tua, serta peralatan seperti kulkas, mesin cuci, dan lain-lain saling berdesakan, menandakan kehidupan yang pernah bercampur aduk di tempat itu. Keberadaan mesin pom bensin mini yang sudah tidak terpakai, teronggok di antara puing-puing, seolah mengisahkan akhir dari era perniagaan yang hidup di lahan tersebut.