Hashim Djojohadikusumo memulai pembangunan pabrik timah PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) di Batam pada Jumat, 10 Mei. Keputusan mendirikan pabrik tersebut diambil sebagai langkah untuk mendukung program hilirisasi timah yang dicanangkan oleh pemerintah. Dengan tanam modal mencapai Rp 400 miliar, langkah ini diharapkan dapat mengangkat industri timah Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Kehadiran pabrik PT Stania di Batam juga diiringi dengan optimisme terhadap potensi pasar yang luas. Salah satunya adalah pasar elektronik China, dimana banyak pabrik telah menjadi sasaran utama bagi produk-produk timah. Melalui langkah ini, Hashim Djojohadikusumo mengindikasikan bahwa pabrik PT Stania akan menjadi pesaing yang kuat di pasar timah, tidak hanya secara lokal namun juga secara global.