PT PAM Mineral Tbk (NICL) melaporkan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp87,8 miliar pada semester I-2024. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1,25% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai Rp86,7 miliar.
Selain itu, laba bersih NICL juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai 13,71% menjadi Rp73,5 miliar dari sebelumnya Rp64,7 miliar.
Meskipun begitu, perusahaan tambang nikel yang berbasis di Sulawesi ini juga mengalami penurunan dalam penjualan sebesar 11,95%, turun dari Rp476 miliar pada periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp419 miliar.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan harga rata-rata nikel pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan harga rata-rata pada semester pertama tahun 2023.
Direktur Utama Perseroan, Ruddy Tjanaka, mengungkapkan bahwa meski omzet penjualan menurun, namun volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 4,2%, dari 679.066 ton menjadi 707.597 ton.