Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkapkan sejumlah jajanan Indonesia yang mengandung lemak trans dengan kadar yang melebihi ambang batas normal. Hal ini merupakan penilaian terhadap makanan yang mengandung lemak trans dalam pasokan pangan di Indonesia.
Menurut temuan WHO, hampir 10 persen sampel makanan di Indonesia mengandung lemak trans dengan kadar melebihi ambang batas yang direkomendasikan, yaitu kurang dari 2 g/100g total lemak. Hal ini disampaikan oleh dr. Lubna Bhatti, Team Lead NCDs and Healthier Population, WHO Indonesia, seperti dilaporkan oleh detik.
Pihak WHO juga mencatat bahwa jajanan yang banyak ditemukan mengandung lemak trans tinggi antara lain adalah: biskuit, wafer, produk roti, martabak, roti Maryam, jajanan kaki lima, dan jajanan kekinian. Lemak trans sendiri merupakan jenis lemak alami yang terdapat pada pangan hewani seperti ayam dan daging merah, namun terdapat pula lemak trans buatan yang biasa terdapat pada es krim, santan, dan mentega.