Faisal menggarisbawahi pentingnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Oleh karena itu, ia lebih memprioritaskan Program Makan Bergizi Gratis daripada kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diusung oleh Prabowo. "Kalau dalam konteks ini, ya lebih oke makan gratis daripada IKN, banyak masalah. Fokus saja ke SDM, kita coba untuk angkat ini fondasi manusia yang ingin kita bangun," tuturnya. Faisal juga menekankan pentingnya infrastruktur fisik yang berkontribusi besar dalam peningkatan SDM, serta menekankan agar program makan gratis tidak dikurangi hingga mencapai Rp7.500, karena menurutnya, dana sebesar itu hanya cukup untuk membeli ikan asin, bukan makanan bergizi.
Perihal isu pemotongan alokasi makan gratis, ekonom dari Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengklaim telah membahasnya dengan Tim Prabowo-Gibran. Namun, Hasan Nasbi, Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi, menolak klaim tersebut. "Enggak ada, dari tim sinkronisasi enggak ada (obrolan dengan Heriyanto)," ujar Hasan dalam konferensi pers di Sriwijaya 16, Jakarta. "Saya ingin menyampaikan bahwa tidak ada pembahasan itu (anggaran makan gratis jadi Rp7.500) sama sekali di tim dan tim sinkronisasi," tegasnya.