Ia juga memperkirakan bahwa jumlah pengunjung dalam acara bursa kerja di mana pun akan selalu membeludak. Hal ini disebabkan setiap tahun terdapat jutaan orang yang masuk ke dalam angkatan kerja, ditambah dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih berlangsung.
"Di mana saja itu bisa meledak, karena itu merupakan fenomena yang meluas, apalagi PHK terus meningkat. Nah, setiap tahun, angkatan kerja yang siap masuk ke pasar kerja itu kira-kira 3 juta sampai 3,5 juta," jelas Tadjuddin, menggambarkan tekanan pasar kerja yang sangat besar.
Solusi: Pemanfaatan Platform Digital
Sebagai solusi untuk menghindari kericuhan serupa di masa mendatang, Tadjuddin menyarankan agar pemerintah daerah mulai memanfaatkan platform digital untuk menyelenggarakan bursa kerja secara daring.
"Kan bisa lewat online, begitu kan gampang banget, di mana saja, seluruh Indonesia masuk," ungkap Tadjuddin, mengedepankan efisiensi dan jangkauan yang lebih luas melalui teknologi.