Tampang

Tarik Nafas, Buang Nafas, Ulangi: Manfaat Mengatur Nafas

18 Jul 2017 11:27 wib. 11.305
0 0
Tarik Nafas, Buang Nafas, Ulangi: Manfaat Mengatur Nafas

Tarik napas dalam-dalam, kembangkan perut Anda. Berhenti sebentar. Buang napas perlahan sampai hitungan lima. Ulangi empat kali.

Selamat. Anda baru saja menenangkan sistem saraf Anda.

Pengaturan Nafas, seperti yang baru saja Anda praktikkan, telah terbukti mengurangi stres, meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Selama berabad-abad, para yogi telah menggunakan kontrol nafas, atau pranayama, untuk meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan vitalitas. Buddha menganjurkan meditasi nafas sebagai cara untuk mencapai pencerahan.

Ilmu pengetahuan baru mulai memberi bukti bahwa manfaat dari latihan kuno ini adalah nyata. Studi telah menemukan, misalnya, bahwa latihan pernapasan dapat membantu mengurangi gejala yang berhubungan dengan kecemasan, insomnia, gangguan stres pasca trauma, depresi dan attention deficit disorder.

"Pernafasan sangat praktis," kata Belisa Vranich, seorang psikolog dan penulis buku "Breathe," yang akan diterbitkan pada bulan Desember. "Ini adalah meditasi bagi orang yang tidak bisa bermeditasi."

Bagaimana pernapasan terkontrol dapat mendorong penyembuhan tetap menjadi sumber studi ilmiah. Satu teori adalah bahwa pengendalian nafas dapat mengubah respons sistem saraf otonom tubuh, yang mengendalikan proses bawah sadar seperti detak jantung dan pencernaan serta respons stres tubuh, kata Dr. Richard Brown, seorang profesor klinis psikiatri di Universitas Columbia. Dan rekan penulis "The Healing Power of the Breath."

Sadar mengubah cara Anda bernapas tampaknya mengirim sinyal ke otak untuk menyesuaikan cabang parasimpatis dari sistem saraf, yang dapat memperlambat denyut jantung dan pencernaan dan meningkatkan perasaan tenang serta sistem simpatik, yang mengendalikan pelepasan hormon stres seperti kortisol.

Banyak penyakit, seperti kecemasan dan depresi, diperparah atau dipicu oleh stres. "Saya telah melihat pasien berubah dengan mengadopsi praktik pernafasan biasa," kata Dr. Brown, yang memiliki praktik pribadi di Manhattan dan mengajar lokakarya pernapasan di seluruh dunia.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

PKI
0 Suka, 0 Komentar, 12 Mei 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.