Berdasarkan keterangan dari dokter puskesmas, AKP Ulil Ryanto Anshari mengalami luka tembak di bagian pelipis kanan yang menembus ke belakang kepala, yang menyebabkan korban meninggal dunia. "Pelaku menyerahkan diri kepada Propam Polda Sumbar," ungkap Kapolda.
Selain itu, barang bukti berupa mobil yang dibawa pelaku serta senjata yang digunakan untuk menembak korban telah disita. "Kami belum dapat memberikan detail mengenai penyebab penembakan ini karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan," jelasnya.
Pergantian kabag ops Polres Solok Selatan yang dipecat tidak hormat sebagai konsekuensi atas tindakan tragis yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar, menjadi sorotan yang cukup serius dalam penegakan hukum di Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian untuk menindak tegas oknum yang melanggar aturan dan melakukan tindakan kriminal, tanpa terkecuali.
Kasus seperti ini juga menimbulkan dampak yang signifikan terhadap citra institusi kepolisian. Kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum akan terhenti jika oknum dalam institusi kepolisian melakukan tindakan kriminal tanpa adanya penindakan yang tegas. Oleh karena itu, penegakan disiplin dan pemberian hukuman yang setimpal kepada para pelanggar hukum dalam institusi kepolisian merupakan langkah krusial untuk memastikan kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai keamanan dan pengawasan terhadap anggota kepolisian dalam hal kepemilikan senjata api. Pemeriksaan yang ketat serta pengawasan yang lebih intens terhadap penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian menjadi hal yang penting untuk menjamin keselamatan masyarakat dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan.