Tampang.com – Nasib bisnis pers di masa depan menjadi topik dalam diskusi yang digelar Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Harris Hotel & Convention, Surabaya, tadi malam (1/11).
Tiga pelaku dan pengamat media berbicara di forum tersebut. Yakni, Presdir PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit Bisnis Indonesia) Lulu Terianto, Director Product Leader Consumer & Media View Nielsen Australia Brian Christopher, dan Ketua Umum SPS, Dahlan Iskan.
Brian mendapat kesempatan pertama berbicara. Dia mengulas kondisi media di Australia. Dia mengakui, media cetak memang mengalami penurunan. Posisinya di bawah media online dan televisi. ”Itu realita dan sekarang saya bertanya mengapa harus koran,” kata Christopher di depan anggota SPS, praktisi, dan pengamat media.
Materi yang dipaparkan Brian tidak menyinggung jalan keluar atas kondisi bisnis media cetak yang kian turun. Dia justru ingin mendengar alasan-alasan mengapa bisnis koran itu masih harus ada.
Pertanyaan tersebut djawab Lulu Terianto. Dia mengungkapkan, perilaku konsumen media di Australia berbeda dengan Indonesia. Peran digital di Indonesia tidak semaju di Australia. ”Di Indonesia, koran dan radio masih dibutuhkan,” katanya.