Fungsi dari kacamata ini adalah untuk meningkatkan reaksi dan koordinasi tangan-mata kiper. Dengan membatasi input sensorik yang diterima selama latihan, penggawa Timnas Indonesia diharapkan dapat lebih baik dalam menanggapi situasi di lapangan. Pelatih kiper klu ZED FC, Mostafa Dida, mengungkapkan pengalaman positifnya terhadap penggunaan alat ini, menyebut bahwa kacamata tersebut dapat membantu kiper dalam hal waktu reaksi dan teknik.
"Selama sesi latihan, saya melihat kacamata ini membantu para kiper untuk bereaksi lebih cepat serta mengembangkan mekanisme yang sangat penting untuk performa mereka,” ungkap Dida dalam kutipan yang disampaikan oleh BolaSport.com. Ia juga menambahkan bahwa pemakaian secara rutin dari kacamata ini dapat memperkuat memori otot yang ada di otak, sehingga refleks dan pengambilan keputusan pemain menjadi lebih terlatih.
Penggunaan kacamata swivel vision telah lebih dulu dikenal di Eropa, terutama di Jerman. Beberapa klub top, seperti Bayern Munich, juga memanfaatkan alat ini dalam latihan kiper mereka. Bahkan, Timnas Swiss memperlihatkan penggunaan serupa di EURO 2024 ketika dua kiper mereka, Yann Sommer dan Gregor Kobel, terlihat mengenakan kacamata tersebut.