Sebuah peristiwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 kembali mengguncang Jepang, kali ini terjadi di kawasan Kepulauan Izu pada Selasa, 24 September 2024 pagi. Dampak dari gempa ini terasa ketika sebuah tsunami kecil terpantau di Pulau Hachijojima, Jepang. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat bahwa gelombang setinggi 50 cm melanda Hachijojima sekitar pukul 09.00 waktu setempat, sekitar 45 menit setelah gempa terjadi.
Menurut data dari Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) yang dilansir oleh AFP, gempa tersebut berpusat di laut dengan kedalaman dangkal sekitar 11,7 kilometer. Selain Hachijojima, tsunami kecil dengan gelombang setinggi 10 cm juga terpantau di Pulau Miyakejima. Meskipun terjadi peristiwa ini, tidak ada laporan kerusakan akibat gempa atau tsunami, bahkan beberapa penduduk tidak merasakan getaran gempa tersebut.
Badan Meteorologi Jepang turut memperingatkan bahwa perubahan kecil pada permukaan laut mungkin terjadi di sepanjang garis pantai Pasifik dari Chiba hingga Okinawa. Jepang, sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik tertinggi di dunia, terletak di atas empat lempeng tektonik utama. Rata-rata, negara ini mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun.
Namun, berkat teknologi konstruksi yang canggih dan prosedur darurat yang terlatih, dampak dari sebagian besar gempa ini dapat diminimalisir. Meski begitu, pemerintah Jepang telah memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa raksasa dengan magnitudo 8-9 dalam 30 tahun ke depan, yang diperkirakan akan berdampak besar pada wilayah pesisir Pasifik dan berpotensi mengancam hingga 300.000 jiwa dalam skenario terburuk.