Tampang

Digitalisasi Pendidikan Belum Merata, Siswa di Daerah Terpencil Masih Tertinggal

7 Mei 2025 10:39 wib. 27
0 0
siswa di daerah 3T belajar menggunakan satu laptop bersama
Sumber foto: Google

Perangkat Tak Cukup dan Tidak Merata
Masalah lain adalah keterbatasan perangkat. Banyak sekolah hanya menerima 1–2 unit laptop bantuan, padahal jumlah murid belasan hingga puluhan. Akibatnya, proses belajar berbasis digital tidak bisa berjalan optimal.

“Satu laptop dipakai bergantian satu kelas. Guru harus kreatif menyusun giliran belajar,” kata Pak Anton, kepala sekolah SMP di Sumba Barat.

Konsekuensi Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital ini memunculkan efek domino: rendahnya literasi digital siswa, ketimpangan hasil ujian nasional berbasis komputer (ANBK), hingga terbatasnya partisipasi siswa dalam lomba-lomba online atau program pelatihan nasional. Hal ini berpotensi memperlebar jurang pendidikan antara wilayah kota dan desa.

Upaya Ada, Tapi Masih Belum Sistematis
Sejumlah program CSR dan NGO telah hadir memberikan bantuan, tapi dampaknya belum terintegrasi dengan kebijakan nasional. Banyak sekolah masih bergantung pada inisiatif lokal, seperti gotong royong warga atau guru yang menggunakan dana pribadi untuk membeli modem.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?