Handoko juga menekankan bahwa pengembangan teknologi pertahanan, seperti drone, di Indonesia lebih diarahkan untuk keperluan sipil dibandingkan militer, contohnya pemetaan dan monitoring lingkungan. "Kami percaya bahwa teknik pengembangan drone untuk tujuan sipil jauh lebih menantang daripada untuk keperluan angkatan bersenjata," tambahnya.
Jadi, di tengah ketidakpastian geopolitik saat ini, BRIN berusaha untuk tetap berpegang pada prinsip bebas aktif tanpa terjebak dalam aliansi militer yang dapat melemahkan posisi Indonesia di kawasan ASEAN. Dengan sembilan platform kerjasama ini, Indonesia berharap dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar negara sepanjang wilayah ASEAN, menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.