Tampang.com | Di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi, banyak pelaku UMKM justru kembali menghadapi badai. Sejak awal 2025, data internal asosiasi UMKM mengindikasikan ratusan ribu usaha mikro dan kecil tutup permanen karena tidak mampu bertahan menghadapi lonjakan biaya produksi dan melemahnya daya beli masyarakat.
Harga Bahan Baku Naik, Operasional Makin Sulit
Salah satu penyebab utama jatuhnya banyak UMKM adalah melonjaknya harga bahan baku dan energi. Biaya listrik, bahan bakar, hingga bahan mentah produksi seperti plastik, kain, dan bahan makanan mengalami kenaikan yang signifikan sejak kuartal pertama tahun ini.
“Sekarang kami bukan hanya kesulitan menjual, tapi juga tidak mampu produksi karena ongkos terus membengkak,” keluh Dwi, pemilik usaha makanan ringan di Cirebon. Ia mengaku telah merumahkan lima dari tujuh karyawannya dalam dua bulan terakhir.
Kebijakan Pajak dan Pinjaman Juga Jadi Beban Tambahan
Di sisi lain, penerapan pajak baru untuk transaksi digital dan layanan UMKM yang belum sepenuhnya teredukasi juga ikut memukul usaha kecil. Banyak pelaku usaha mengaku kebingungan mengurus administrasi pajak dan justru terkena denda karena keterlambatan pelaporan.