Perang Saudara Amerika, juga dikenal sebagai Perang Sipil Amerika, adalah salah satu konflik paling penting dalam sejarah Amerika Serikat. Perang ini terjadi antara tahun 1861 hingga 1865 antara wilayah yang setia kepada pemerintah federal Amerika Serikat (Persatuan) melawan wilayah yang menyatakan perpisahan dari Persatuan (Konfederasi). Konflik ini membawa perubahan mendalam dalam sejarah Amerika dan membentuk jalannya menuju modernitas.
Perbedaan pandangan antara Utara dan Selatan Amerika mengenai isu perbudakan dan kebijakan ekonomi menjadi pemicu utama pecahnya perang ini. Di utara, perbudakan dianggap tidak manusiawi dan orang-orang di sana bersikeras untuk mengakhiri praktik tersebut. Sementara itu, di selatan, perbudakan menjadi tulang punggung ekonomi mereka dan mereka menentang campur tangan pemerintah federal dalam aturan perbudakan di wilayah mereka. Konflik ini mencapai puncaknya ketika Abraham Lincoln terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Langkah-langkah yang ia ambil untuk mengakhiri perbudakan semakin memperkuat ketegangan antara Utara dan Selatan, akhirnya memicu pecahnya Perang Saudara.
Perang ini tidak hanya menjadi ajang pertempuran antara dua kubu yang bertentangan, tetapi juga menciptakan dampak yang dalam bagi masyarakat Amerika. Lebih dari 600.000 tentara tewas dan jutaan lainnya terluka, menjadikan perang ini salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah Amerika. Selain dampak langsung tersebut, perang ini juga membawa perubahan struktural dalam masyarakat Amerika. Kemenangan Persatuan menjadi tonggak penting dalam sejarah penghapusan perbudakan di Amerika Serikat.