Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, penambahan personel militer akan dilakukan melalui partisipasi sukarela warga negara yang ingin bertugas di bawah kontrak. Hal ini menunjukkan upaya Rusia untuk mengembangkan kekuatan militer yang lebih kuat dengan menggandeng partisipasi sukarela dari masyarakatnya. Namun, peningkatan kekuatan militer ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap situasi geopolitik global.
Lambat laun, situasi ketegangan antara Rusia dan Barat semakin memanas akibat saling tuduh atas aktivitas agresif. NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan Rusia, dengan menempatkan sistem pertahanan udara tambahan dan senjata serang. Upaya pengamanan dari pihak NATO tersebut dianggap sebagai provokasi oleh Rusia, sehingga Putin merespon dengan peningkatan kekuatan angkatan bersenjatanya.
Masyarakat internasional pun turut mengawasi perkembangan ini dengan cermat. Ketegangan antara Rusia dan Barat yang semakin memanas menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik yang dapat mengguncang stabilitas keamanan dunia. Hal ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait, karena konflik bersenjata antara dua kekuatan besar seperti Rusia dan Barat dapat memiliki dampak luas yang merugikan bagi dunia internasional.