Tampang.com | Amerika Serikat kini menghadapi tantangan serius yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi global: lonjakan utang nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di tengah meningkatnya suku bunga dan tekanan geopolitik, negara adidaya ini harus bergulat dengan defisit anggaran yang terus melebar dan beban fiskal yang kian berat.
Per akhir tahun fiskal terbaru, total utang nasional AS telah menembus angka lebih dari $34 triliun. Angka ini mencetak rekor dan membuat para pengamat ekonomi memperingatkan dampak jangka panjang terhadap perekonomian dalam dan luar negeri. Bahkan, jika tren ini terus berlanjut tanpa reformasi signifikan, dunia bisa menghadapi krisis keuangan global yang berasal dari pusat ekonomi terbesar di dunia.
Apa Penyebab Ledakan Utang Amerika?
Kombinasi antara belanja negara yang masif, pemotongan pajak dalam satu dekade terakhir, dan pembengkakan biaya bunga menjadi penyebab utama krisis utang ini. Belanja besar-besaran untuk stimulus ekonomi selama pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu pemicu utama lonjakan tajam dalam waktu singkat.
Di sisi lain, peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve untuk menekan inflasi justru memperparah tekanan fiskal. Beban bunga tahunan kini telah melampaui anggaran pertahanan nasional—suatu kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern Amerika.