Selain itu, tumpukan eceng gondok di perairan Sungai Mahakam membuat mereka mesti berhati-hati. Pasalnya, jika baling-baling perahu karet terlilit tanaman air, bisa berakibat fatal. “Mesin mati di tengah perairan,” ujarnya.
Melihat kumpulan eceng gondok yang cukup rimbun, mereka menduga jasad korban berada di bawah tumpukan tanaman tersebut. Namun, dia menjelaskan, timnya tak mungkin memeriksa timbunan eceng gondok satu demi satu. Hingga pukul 00.00 Wita, korban belum juga ditemukan.
20 KALI PENCARIAN
Kepala Basarnas Kaltimra Kantor Balikpapan Mujiono melalui Kasi Operasi Octavianto mengatakan, dari Januari 2017 hingga sekarang, pihaknya sudah 20 kali melakukan operasi pencarian dugaan korban tenggelam di Sungai Mahakam. Wilayah operasinya mulai Kutai Barat, Samarinda, hingga Anggana, Kutai Kartanegara. Baik karena kecelakaan murni maupun kasus kriminal.