Amerika Serikat telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel pekan lalu. Keputusan ini diambil karena kekhawatiran bahwa senjata tersebut akan digunakan dalam operasi darat besar-besaran di Rafah, Gaza selatan. Menurut seorang pejabat senior pemerintah AS, pengiriman senjata yang dihentikan itu terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon.
Kekhawatiran mengenai kebutuhan kemanusiaan warga sipil di Rafah menjadi dasar utama dari keputusan tersebut. Meskipun Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata tersebut, Israel belum memberikan tanggapan yang pasti terkait dengan kekhawatiran yang disampaikan.
Seorang pejabat pemerintah Gedung Putih menjelaskan, "Posisi AS adalah bahwa Israel tidak diperbolehkan melancarkan operasi darat besar-besaran di Rafah. Hal ini dikarenakan lebih dari satu juta orang telah mengungsi di Rafah dan mereka tidak memiliki tempat lain untuk pergi."
Keputusan Amerika Serikat untuk menghentikan pengiriman senjata kepada Israel ini adalah bagian dari upaya untuk mencegah eskalasi konflik di wilayah tersebut. Meskipun Israel adalah sekutu dekat Amerika Serikat, keputusan ini menunjukkan kehati-hatian AS dalam mendukung tindakan yang dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang serius.