Sejak akhir 2023, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk akibat blokade Israel yang ketat. Berbagai lembaga bantuan kemanusiaan menggambarkan kondisi di Gaza sebagai "mengerikan," dengan "bau busuk yang tak tertahankan" dan "situasi yang tidak manusiawi." Deskripsi ini mencerminkan keputusasaan dan penderitaan yang dialami oleh sekitar 2,2 juta penduduk Gaza.
Serangan militer Israel dan blokade yang terus-menerus telah menciptakan lingkungan yang sangat keras bagi warga Gaza. Kehancuran yang disebabkan oleh serangan tersebut, ditambah dengan pembatasan akses ke kebutuhan dasar, seperti air bersih dan fasilitas kesehatan, membuat situasi semakin parah. Warga Gaza terpaksa hidup di tengah air limbah dan tumpukan sampah, yang menambah risiko kesehatan dan membuat kehidupan sehari-hari menjadi semakin tidak tertahankan.