Organisasi Hak Asasi Manusia internasional, seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, mengeluarkan pernyataan keras mengecam serangan tersebut. Mereka menegaskan bahwa serangan semacam ini tidak hanya melanggar hak asasi manusia tetapi juga dapat memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, yang telah lama mengalami krisis akibat blokade dan konflik yang berkepanjangan.
Di sisi lain, pemerintah Israel mempertahankan bahwa tindakan mereka adalah langkah yang diperlukan untuk melawan ancaman terorisme dan melindungi warganya. Mereka berpendapat bahwa Haniyeh, sebagai pemimpin Hamas, merupakan target yang sah karena perannya dalam merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap Israel. Dalam pandangan Israel, serangan ini adalah bagian dari strategi mereka untuk melemahkan kemampuan Hamas dalam melancarkan serangan di masa depan.
Dampak terhadap Dinamika Politik
Kematian Haniyeh tidak hanya memicu kontroversi tetapi juga berdampak signifikan terhadap dinamika politik di kawasan. Di Gaza, kematian Haniyeh kemungkinan akan meningkatkan ketegangan dan kemungkinan terjadinya balas dendam dari kelompok-kelompok bersenjata yang pro-Hamas. Masyarakat Gaza yang telah lama menghadapi kesulitan mungkin akan mengalami lebih banyak kekacauan dan ketidakstabilan sebagai akibat dari serangan ini.
Di tingkat internasional, insiden ini menambah kompleksitas diplomasi regional. Negara-negara Arab dan negara-negara Islam lainnya mungkin meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan serangan-serangan yang dianggap tidak sah dan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. Di sisi lain, hubungan antara Israel dan negara-negara Barat, terutama yang memiliki hubungan diplomatik dan aliansi strategis dengan Israel, mungkin akan mengalami ketegangan seiring dengan meningkatnya kritik terhadap tindakan Israel.