Dari perdebatan panas di televisi Washington, aksi protes di Berlin, hingga perahu darurat di Selat Inggris, satu kata terus memicu percikan api politik global: imigran. Isu ini telah menjadi 'bom waktu' sosial dan politik. Di banyak negara maju, imigrasi kini adalah tema sangat sensitif. Ia mampu menggulingkan pemerintahan dan membelah masyarakat. Global Political Immigration
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dunia seolah 'terbakar' oleh isu ini? Jawabannya tidak sederhana. Setiap negara menghadapi 'hantu' atau tantangannya sendiri. Mari kita telusuri mengapa isu imigrasi menjadi begitu genting saat ini.
Amerika Serikat: Krisis Kemanusiaan di Perbatasan
Di Amerika Serikat, isu imigrasi terpampang nyata di perbatasan selatan dengan Meksiko. Bertahun-tahun, perbatasan ini menjadi magnet. Jutaan orang dari Amerika Tengah dan Selatan datang. Mereka melarikan diri dari kemiskinan, kekerasan geng, dan ketidakstabilan politik.
Dalam beberapa tahun terakhir, skala masalahnya membengkak. Jumlah pelintas batas mencapai rekor tertinggi. Ini mencakup mereka yang mencari suaka secara legal dan yang masuk secara ilegal. Isu ini menjadi 'bola panas' politik. Negara bagian di perbatasan seperti Texas merasa kewalahan. Mereka menuding pemerintah federal gagal mengamankan perbatasan. Sebaliknya, kota-kota di utara seperti New York dan Chicago mulai kelimpungan. Mereka dikirimi bus-bus berisi migran oleh negara bagian selatan. Layanan sosial dan tempat penampungan mereka pun kolaps. US Immigration Controversial
Politik AS kini terbelah antara dua pandangan besar. Ada yang menyebutnya "krisis kemanusiaan" yang menuntut belas kasihan. Namun, ada pula yang melihatnya sebagai "krisis keamanan" yang butuh penegakan hukum ketat. Mereka juga menuntut pembangunan tembok perbatasan. Debat ini terus berlanjut tanpa solusi mudah. Border Crisis Solutions
Eropa: 'Benteng' yang Retak dan Kebangkitan Sayap Kanan