Periset juga menemukan bahwa wanita yang menerima embrio beku memiliki risiko penyakit yang lebih rendah yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium. Hal ini terkadang berkembang pada wanita yang menjalani perawatan kesuburan. Penyakit serius atau kematian bisa terjadi pada kasus yang parah.
"Penelitian ini memperkuat penelitian kami sebelumnya dengan mencatat bahwa pembekuan elektif embrio lebih aman untuk semua pasien IVF ... dengan mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium," kata Legro dalam siaran pers perguruan tinggi.