Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres Amerika Serikat (AS), Rabu (24/7/2024). Hal ini dilakukannya sebagai upaya meyakinkan parlemen Negeri Paman Sam untuk tetap membela Israel dalam serangannya ke Gaza Palestina yang saat ini dikecam dunia.
Dalam pidatonya, Netanyahu berbicara terkait sejumlah aspek serangan militernya di Gaza, mulai dari persenjataan, opini dunia, hingga bantuan terhadap warga sipil di wilayah kantong Palestina itu.
Namun ada beberapa poin yang dianggap disampaikan Netanyahu secara tidak tepat. Berikut poin-poin tersebut sebagaimana dijelaskan The Guardian, Jumat (26/7/2024):
1. Bantuan Makanan
Dalam forum itu, Netanyahu menyebut tuduhan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas pelanggaran perang Israel terkait pemenuhan pangan bagi warga Gaza sebagai omong kosong. Ia menyebut Tel Aviv telah mengirimkan setengah juta ton makanan ke warga sipil wilayah itu.
Menurut data PBB, 28.018 truk bantuan telah memasuki Gaza sejak perang dimulai. Rute ke wilayah itu tidak lagi mencakup penyeberangan Rafah, yang diserbu pasukan Israel pada awal Mei.
Sejak saat itu, hanya 2.835 truk yang masuk melalui persimpangan Kerem Shalom di Selatan dan Erez di Utara. Jumlah truk tersebut hanya mengirimkan sebagian kecil dari bantuan yang dibutuhkan.
Organisasi-organisasi bantuan menuduh Israel sengaja menghalangi bantuan memasuki Gaza. Salah satu yang menuding Tel Aviv adalah direktur Oxfam untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Sally Abi Khalil.