Awal tahun ini, otoritas terkemuka dunia tentang kelaparan, Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu, memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kelaparan.
2. Mengamankan Warga Sipil
Netanyahu mengklaim Israel menyebarkan jutaan selebaran, mengirim jutaan pesan teks, serta melakukan ratusan ribu panggilan telepon untuk menyelamatkan warga sipil Palestina dari bahaya serangannya ke wilayah itu.
Namun, tindakan seperti itu sering kali gagal menghentikan warga sipil yang terjebak di zona perang, seperti yang ditunjukkan minggu ini ketika pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi yang memengaruhi sekitar 400.000 orang di Khan Younis.
Kantor PBB untuk urusan kemanusiaan, OCHA, mengatakan pengumuman Israel seringkali tidak menyertakan waktu bagi warga sipil untuk mengetahui dari wilayah mana mereka harus pergi atau ke mana mereka harus pergi.
3. Negosiasi dengan Hamas
Netanyahu tidak menjabarkan poin gencatan senjata dengan Hamas. Namun ia merujuk pada negosiasi yang sedang berlangsung.
Dari segi sandera, Netanyahu memuji operasi militer Israel yang membebaskan empat sandera tetapi menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina bulan lalu. Menurut perkiraan terbaru, diperkirakan ada 114 sandera yang masih berada di Gaza, meskipun ini termasuk sejumlah tawanan yang tewas yang tidak disebutkan jumlahnya.
Mereka yang mengetahui negosiasi penyanderaan, sejumlah besar warga Israel, dan bahkan beberapa keluarga sandera, menuduh Netanyahu menghalangi kesepakatan tersebut.
Dalam pidato Netanyahu di depan Kongres AS, terdapat beberapa kebohongan yang dianggap tidak tepat oleh The Guardian. Salah satunya terkait dengan klaim Netanyahu mengenai bantuan makanan yang telah dikirim ke warga Gaza. Data PBB menunjukkan bahwa jumlah bantuan yang dikirimkan oleh Israel jauh lebih sedikit dari yang diumumkan Netanyahu. Hal ini menimbulkan tanda tanya akan kebenaran klaim Netanyahu terkait bantuan makanan.