Tampang

Inflasi dan Deflasi: Dua Sisi Mata Uang Ekonomi

14 Jul 2025 12:40 wib. 30
0 0
Uang
Sumber foto: Canva

Inflasi dan deflasi adalah dua fenomena yang seringkali menjadi sorotan utama, mempengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas pasar. Kedua istilah ini menggambarkan perubahan signifikan pada tingkat harga umum barang dan jasa. Memahami mekanisme serta dampak keduanya sangat penting untuk mengurai dinamika perekonomian suatu negara. Mereka seperti dua sisi mata uang yang sama-sama bisa membawa konsekuensi besar jika tidak dikelola dengan baik.

Inflasi: Harga Terus Mendaki

Inflasi mengacu pada kenaikan berkelanjutan pada tingkat harga umum barang dan jasa selama periode waktu tertentu. Akibatnya, daya beli mata uang menurun. Jika kemarin bisa membeli satu kilogram beras dengan sepuluh ribu rupiah, hari ini mungkin memerlukan dua belas ribu rupiah untuk jumlah yang sama. Kondisi ini sering disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satu penyebab utama adalah permintaan yang lebih tinggi daripada pasokan (demand-pull inflation). Ketika masyarakat punya banyak uang dan ingin membeli lebih banyak barang, sementara ketersediaan barang terbatas, harga akan naik. Ini bisa terjadi saat ekonomi tumbuh pesat, tingkat pengangguran rendah, atau pemerintah mencetak uang terlalu banyak.

Penyebab lain adalah kenaikan biaya produksi (cost-push inflation). Ini terjadi ketika biaya untuk membuat barang atau jasa meningkat, misalnya karena harga bahan baku (seperti minyak) naik, upah pekerja meningkat, atau pajak yang lebih tinggi. Produsen kemudian harus menaikkan harga jual produk mereka agar tetap untung, dan dampaknya dirasakan oleh konsumen.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?