Gurun Thar, yang terkenal sebagai kawasan tandus di India utara, telah mengalami perubahan signifikan dalam dua dekade terakhir. Menurut studi terbaru yang diterbitkan dalam Cell Reports Sustainability pada 3 April 2025, kawasan gurun yang dikenal sebagai Great Indian Desert ini kini lebih hijau sekitar 38% dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. Fenomena ini menandakan adanya perubahan besar di wilayah yang sebelumnya identik dengan kekeringan dan terbatasnya vegetasi.
Perubahan ini terjadi berkat dua faktor utama, yaitu perubahan iklim dan ekspansi pertanian serta urbanisasi yang pesat di kawasan tersebut. Peningkatan ketersediaan air, yang memudahkan pertanian, serta kebutuhan energi yang semakin meningkat telah menyebabkan wilayah ini bertransformasi menjadi area yang lebih subur dan hijau. Vimal Mishra, peneliti dan profesor teknik sipil dari Indian Institute of Technology Gandhinagar, menjelaskan bahwa faktor-faktor ini telah meningkatkan hasil panen secara signifikan, yang mempengaruhi perekonomian lokal.
Menurut Mishra, "Tidak ada gurun lain di dunia yang mengalami peningkatan urbanisasi, pertanian, dan curah hujan selama periode baru-baru ini." Hal ini menunjukkan bahwa Gurun Thar menjadi unik dalam hal transformasi lingkungan dan sosial yang terjadi. Meskipun secara tradisional dikenal sebagai gurun, wilayah ini kini menjadi salah satu yang paling padat penduduknya di dunia, dengan populasi mencapai lebih dari 16 juta jiwa.
Hasil dari studi yang dilakukan menggunakan citra satelit dari tahun 2001 hingga 2023 menunjukkan peningkatan rata-rata kehijauan sebesar 38%. Selain itu, curah hujan monsun di kawasan tersebut juga mengalami peningkatan yang signifikan, yakni hingga 64%. Peningkatan vegetasi ini tentu membawa dampak positif dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi lokal yang bergantung pada hasil pertanian.