Tampang

Tamong Coffee, Kedai Kopi Nusantara, Yang Taat Bersodakoh

15 Jun 2018 19:44 wib. 2.893
0 0
Tamong Coffee, Kedai Kopi Nusantara, Yang Taat Bersodakoh

Sebagai penikmat kopi, saya tertartik dengan munculnya Tamong Coffee, di sebuah media sosial. Penasaran juga, melihat tampilannya yang eksotis. Apalagi membaca  ulasan-ulasannya yang terlihat sangat profesional, soal kopi. Bahkan banyak sejarah munculnya jenis-jenis kopi, ditulis dengan apik oleh pengelola Tamong Caffee.

Setelah melakukan perjalanan sedikit melelahkan, antara Semarang – Yogyakarta, ditambah satu jam menyusuri jalur selatan Kabupaten bantul – Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY), akhirnya ketemu juga Tamong Coffee.

Sebuah kedai yang ramah, kental bernuansa santri, menyambut setiap tamu yang datang. Sesekali saya dengar mereka mengucapkan salam, “ Assalamualaikum, hai apa kabar kang, pripun kabare, alhamdulillah, dan seterusnya.”

Saya berkesimpulan Kedai Kopi dikelola dengan lurus, oleh profesional muda yang lurus, atau bahkan alumni-alumni pesantren. “ Bukan santri, bukan pula orang yang lurus, komunitas saya memang di sana,” kata Wildan Satkhuri, pemilik sekaligus pengelola Yamong caffee.

Tempatnya enak, enak untuk ngibrol, enak untuk ketemu kawan, enak untuk bicara bisnis, enak untuk saling bertegur sapa mencari kawan baru. Sangat ramah, penuh kesantunan.

Letaknya di Jalan Raya Brosot – Wates, Desa Nggoprakan, Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Berbincang dengan Wildan Satkhuri, seperti membuka banyak buku tentang kopi dan dunia anak muda. Terlalu banyak referensi kopi dan seluk beluk kedai yang ia miliki.

Dan yang pertama mencekat perhatian saya adalah, tulisannya tentang Kopi Excelsa, di sebuah media sosial. Apa itu kopi excelsa ?

Kopi excelsa ditemukan pertama kali pada tahun 1905 oleh August Chevalier, seorang botanis dan ahli taxonomi asal Perancis. Dia menemukan kopi ini di sekitar aliran Sungai Chari tidak jauh dari Danau Chad di Afrika Barat. Tanaman ini disebut coffea excelsa, kadang-kadang disebut juga sebagai coffea dewevrei.

Dikemudian hari kopi ini tidak dianggap sebagai spesies tersendiri melainkan digolongkan sebagai varietas kopi liberika dengan nama ilmiah coffea liberica var dewevrei. Hingga saat ini klasifikasi dan nama ilmiah kopi excelsa masih diperdebatkan, tak heran bila kopi ini memiliki banyak nama sinonim.

Kopi excelsa tidak banyak diperdagangkan, dimana lebih dari 90% perdagangan kopi dunia didominasi jenis arabika dan robusta. Sehingga budidayanya juga dilakukan secara terbatas. Di Indonesia kopi excelsa bisa ditemukan di perkebunan kopi dataran rendah seperti Jambi dan Kepulauan Riau

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.