Sebuah studi baru menemukan bahwa, bertentangan dengan kepercayaan populer, vitamin D-2 dan D-3 ternyata tidak memiliki nilai gizi yang sama.
Vitamin D adalah nutrisi vital, membantu usus menyerap kalsium sekaligus menjaga kalsium dan fosfat pada konsentrasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perawatan tulang yang sehat. Tanpa kadar yang memadai di dalam tubuh, tulang bisa menjadi rapuh dan tidak berbentuk.
Tingkat vitamin D yang rendah juga telah dikaitkan dengan berbagai kondisi lain, termasuk penyakit kardiovaskular dan kanker.
Vitamin D tidak terbentuk secara alami dalam banyak makanan. Sebagai gantinya, sebagian besar kebutuhan kita disintesis di kulit setelah terpapar cahaya ultraviolet dari matahari.
Terlepas dari pentingnya vitamin D, banyak orang di Amerika Serikat tidak memiliki kadar yang cukup dalam tubuh mereka. Sebagai contoh, satu penelitian menemukan bahwa secara keseluruhan, lebih dari 40 persen populasi A.S. kekurangan vitamin D. Beberapa penulis telah menyebut kekurangan vitamin D sebagai pandemi.
Selanjutnya, dalam satu penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009, hanya 3 persen orang kulit hitam dalam sampel mereka dari ribuan orang A.S. memiliki tingkat vitamin D yang direkomendasikan, yang merupakan penurunan sebesar 9 persen selama 20 tahun sebelumnya.