Tampang

Psikologi di Balik Kejahatan: Mengapa Mereka Melakukannya?

23 Jul 2024 13:41 wib. 176
0 0
Psikologi di Balik Kejahatan: Mengapa Mereka Melakukannya?
Sumber foto: Google

Kejahatan sering kali dianggap sebagai perilaku yang sepenuhnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kemiskinan, lingkungan, atau pengaruh sosial. Namun, untuk memahami sepenuhnya mengapa seseorang melakukan kejahatan, penting untuk menyelidiki faktor psikologis yang mendasarinya. Psikologi di balik kejahatan mencakup berbagai teori dan penjelasan yang berkaitan dengan bagaimana pikiran, emosi, dan pengalaman individu mempengaruhi keputusan mereka untuk terlibat dalam perilaku kriminal.

Salah satu teori utama dalam psikologi kriminal adalah teori kepribadian. Teori ini mengusulkan bahwa sifat kepribadian tertentu dapat berkontribusi pada perilaku kriminal. Misalnya, individu dengan kecenderungan narsistik atau antisosial mungkin lebih cenderung melakukan kejahatan. Kecenderungan narsistik melibatkan kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan perhatian dan kekaguman, sementara kepribadian antisosial ditandai dengan kurangnya empati dan rasa tanggung jawab terhadap orang lain. Kedua sifat ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap perilaku yang melanggar norma sosial.

Selain itu, teori pengendalian sosial menjelaskan bahwa kurangnya pengendalian diri atau mekanisme pengendalian sosial dapat menyebabkan individu melakukan kejahatan. Teori ini menyoroti pentingnya hubungan sosial dan norma-norma yang diterima. Ketika seseorang merasa terputus dari masyarakat atau tidak memiliki ikatan sosial yang kuat, mereka mungkin merasa kurang terikat pada norma-norma sosial dan lebih cenderung untuk melanggar hukum. Dalam konteks ini, kejahatan bisa menjadi cara untuk mengatasi perasaan keterasingan atau ketidakpuasan pribadi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Test Pack untuk Uji Kanker
0 Suka, 0 Komentar, 22 Mar 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.